SATUAN ACARA PERKULIAHAN HUKUM DAGANG
FAKULTAS HUKUM UIKHA SMESTER IV
Pengajar : Abdul Fickar Hadjar, SH.,
MH.
Pokok
Bahasan
|
Sasaran Pembelajaran
|
Sumber
/ Bacaan
Wajib
|
Pendahukuan
A. Pengertian Hkm Dgng
B. Sumber-sumber Hkm
Dagang.
C. Hub KUHPer & KUHD
D.Sistematika KUHD
|
Memberi gambaran seca ra umum tentang
penger tian dan sumber-sumber hukum dagang.
|
1. Pengantar Ilmu Hukum
(Van Aveldoren);
2.
Pengertian Pokok Hukum
Dagang (HMN Purwosu
tjipto);
3.
KUHD, UU PT, UUPMA,
UU Perbankan, dll.
|
Hukum Kontrak
A. Pengertian:
B.Macam-macamKontrak
C. Asas & Persyaratan
Kontrak
D. Pelaksanaan & bera
khirnya kontrak;
E. Itikad baik & Keadaan
Memaksa
|
Menjelaskan pengertian, macam-macam, asas
dan persyaratan serta pelak
Sanaan serta berakhir
nya kontrak, serta itikad baik dan
keadaan memaksa dalam suatu kontrak.
|
1. KUHPerdata;
2. KUHDagang;
3. Hukum Perikatan
(Abdul
Kadir Muhamad);
4. Hukum Perjanjian (R.
Subekti);
|
Hukum Perusahaan
A. Pengertian
B. Pilihan Bentuk Usaha
C. BU Persekutuan
1. Persktuan Perdata
2. Persekutuan Firma
3. Prsktn Komanditer
4. Aspek Hkm Intern
persekutuan;
5. Aspek Hkm Extern
persekutuan;
6. Berakhirnya Prsktn
D. Bentuk Usaha Perse
roan Terbatas
1. Karateristik PT
2. Proses pembentukn
3. Organ PT
a. RUPS
b. Direksi & Kmsris
4. Modal & Saham
E. Masalah Pembukuan
Perusahaan;
Hukum Surat Berharga
A. Pengertian dasar
B.
Hakekat Surat Ber
Harga
C.
Hubungan hukum
Dlm Surat Berharga
D. Macam-macam Surat
Berharga;
Pedagang Perantara
A. Prinsip dasar;
B. Sumber hukum kegia-
tan pdgang perantara
C. Macam-macam peda-
Gang perantara:
1. Bursa dagang;
2. Makelar;
3. Kasir;
4. Komisioner;
5. Ekspeditur
6. Penangkut;
Hukum Asuransi
A. Defenisi
B. Pembatasan Perjanji
an Asuransi
C. Jenis-jenis Asuransi
D. Hal-hal yang diatur
Dalam Perjanjian Asu
ransi.
Hukum
Pengangkutan
A. Defenisi Perjanjian
B. Pengangkutan Darat
C. Pengangkutan Laut
Hukum Kepailitan
A. Pengertian
B. Pernyataan Pailit
1.Syarat-syarat peng
ajuan pailit;
2. Para pihak
3. Acara permohonan
pailit;
4. Upaya hukum
C. Akibat-akibat hukum
Pernyataan Pailit;
D. Pengurusan Harta
Pailit
E. Pencocokan Tagihan
F. Berakhirnya kepaili-
Tan;
G. PKPU (Penundaan Ke
Wajiban Pembayaran
Utang).
|
Menjelaskan mengenai pengertian dan
bentuk- bentuk usaha ( perseku
Tuan dan Perseroan Ter
batas), proses pembentu
kan, organ-organ serta masalah pembukuan pe
rusahaan.
Menjelaskan pengertian
Dasar, hakekat, macam-
Macam Surat Berharga serta hubungan
hukum yang menyertainya.
Menjelaskan prinsip da-
Sar, sumber hukum ser
ta macam-macam peda
gang peran tara.
Menjelaskan tentang de
fenisi, pembatasan, jenis dan hal-hal
yang diatur dalam perjanjian asuransi.
Menjelaskan defenisi pe
rjanjian pengangkutan darat dan laut.
Menjelaskan tentang pe
Ngertian, tatacara per-
Mohonan serta akibat
Pernyataan pailit, dan pembahasan tentang
Pe-
Nundaan pembayaran pa
Ilit;
|
1.
KUHD;
2.
UU No. 1 Tahun 1995
tentang Perseroan Terba
tas
3.
Pengertian Pokok Hukum
dagang Indonesia (HMN
Purwosutjipto);
4.
KUHPerdata;
5.
UU No. 3 Tahun 1982 ten
tang Wajib Daftar Perusa
haan.
6.
Hukum Perusahaan Indone
sia ( Abdul Kadir Muhamad)
7.
Hukum Dagang Indonesia
(R. Soekardono)
8.
Badan Hukum dan kedudu
kan
Badan Hukum Persero
an, Perkumpulan, Koperasi,
Yayasan dan Wakaf ( Ali
Ridho )
1.
KUHDagang;
2.
UU No. 8 Tahun 1995 Ten
tang Pasar Modal;
3.
Pengertian Pokok Hukum
Dagang Indonesia (HMN
Purwosutjipto).
1.
KUHDagang;
2.
UU No. 8 Tahun 1995 ten
tang Pasar Modal;
3.
1. KUHD;
2. Pokok-pokok Hukum
Perda
ta (Prof. Subekti)
1. KUHD;
2. Pokok-pokok Hukum
Per-
data.
1. KUHD;
2. UU Kepailitan;
3. UU No. 4 tahun 1998
ten
tang Penetapan PERPU
No.1 tahun 1998 Tentang
Perubahan atas UU tentng
Kepailitan menjadi UU No.
4 tahun 1998.
4. Pokok-pokok Hukum Per
data
|
Perkara Perdata di Pengadilan Negeri,Gugatan dengan kuasa para penggugat dengan bukti yaitu Akta Perikatan Jual Beli,masing masing 1(akta Notaris) dari 4 bersaudara kandung.Perjanjian Perikatan Jual Beli tersebut antara 4 bersudara dengan BADUL,dengan bukti surat tanah ABDULLAH.
BalasHapusDapatkah Gugatan para penggugat di terima terhadap para tergugat,yaitu : tergugatat MA sebagai tergugat I,BADUL tergugat II,AS tergugat III, AT tergugat IV,AL tergugat V dan ABDULLAH tergugat VI.
Sementara para pihak dalam perikatan tersebut antara Para penggugat dengan BADUL dan ABDULLAH.Tergugat I,III,IV dan V tidak ada hubungannya dalam perikatan yang mereka buat.
Setelah 10 TH,
Mengugat seseorang yang paling "inti" adalah apakah ada "hubungan hukum" antara Penggugat dengan Tergugat. Sbg contoh kalau dalam gugatan WANPRESTASI maka hubungan hukumnya adalah perjanjian artinya ada satu pihak yg merasa dirugikan dalam perjanjian itu. Demikian jg dalam gugatan PMH (perbuatan melawan hukum) harus ada perbuatan dari seseorg yang merugikan orang lain, demikian juga gugatan PERCERAIAN harus ada surat nikah sebagai objek (hubungan hukum) yang akan dibatalkan. Karna itu jika ada gugatan tetapi tdk bisa dibuktikan adanya hubungan hukum dlm gugatan itu maka gugatan itu HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (NO)
Hapus